Surat terbuka kepada diri sendiri

Dear Melly.

Kita sama2 tahu bahwa dalam menjalani hidup, kita tidak selalu dihadapkan pada harapan2 yang menjadi kenyataan.

Bahkan kadang2, Semesta yang kita kira berpihak kepada kita pun memberi ‘kejutan’ yang tidak selalu dapat kita cerna dengan segera.

Tapi dari semua itu, ada hal yang hampir selalu kita lupa. Namanya Bersyukur. Idealnya kata orang, coba setiap sebelum tidur, kita luangkan waktu untuk mengingat apa saja hal yang bisa kita syukuri di hari ini. Kalo sudah bisa kita mulai itu, kita pasti akan masuk ke tahap selanjutnya, ‘kerepotan berhitung’. Loh, kok bisa? Yaa karena kita akan tahu begitu banyak hal yang patut kita ucapkan terima kasih setiap harinya.

Tapi yaa namanya manusia yaa. Seringkali yang sering kita lakukan malah menghabiskan energi untuk mengingat yang tidak sesuai harapan. Lalu berupaya memikirkan bagaimana mengubahnya, padahal itu semua sudah berlalu.

“Yaaa kan perlu Evaluasi dan Refleksi Diri juga”. Nah, Melly hati2 sama dua kata itu.

Evaluasi dilakukan untuk menilai yang sudah dilakukan. Supaya apa, supaya kita bisa memastikan apa yang kita rencanakan berjalan semestinya. Kalo pun ga berjalan, ya gpp. Kita lakukan perbaikan.

Sedangkan Refleksi Diri itu artinya kita melakukan perenungan atas pengalaman2 yang sudah kita jalani. Perenungannya dilakukan bersamaan dengan intropeksi. Tujuannya apa? Yaa supaya bisa memperbaiki yang perlu diperbaiki. Keliatan kan bedanya sama situasi yang terjebak masa lalu?

Sekarang ini, coba Melly ingat lagi. Apa sih yang dicari dalam hidup ini? Toh semua orang juga tahu, bahkan semua juga hapal. “Sebaik2 manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama”.

Lalu pertanyaan berikutnya, “Bagaimana kita bisa berbuat baik kepada sesama jika kebaikan yang kita terima selama ini ga pernah kita sadari?”.

Duh, menulis kalimat terakhir ini kok berasa lagi nampar muka sendiri ya? 😅

Ingat Melly, kata kuncinya satu. SADAR. Kira-kira, kita hidup, bernafas setiap saat, apakah semua yang kita lakukan itu sudah dalam keadaan ‘sadar’?

Eh Melly, ini ngobrolnya santai loh yaa. Nek misale agak berat untuk dicerna, youwes rileks dulu. Ngopi dulu. Nanti kita ngobrol2 lagi yak 😅

Dear Melly. Terima kasih yaa. Sudah memilih untuk tetap bertahan dan berjuang.

Ayo kita jalan teruuusss 🥳

Scroll to Top