Salah satu topik belajar di Ciheras Mengajar adalah pengenalan emosi dalam Bahasa Inggris. Anak-anak tadinya memahami emosi sbg sebuah kekesalan dan kemarahan. Jadinya saat kami sampaikan kita akan belajar tentang emosi, yang ada mereka malah bertanya, “Kita mau belajar marah2 ya Kak?”😅.
Untungnya masih belum terlambat mengenalkan bahwa rentang emosi ini spektrumnya luas banget. Ga hanya sedih, marah, tapi juga ada emosi positif seperti gembira, bahagia, dsb. Dari pelajaran ini, kami pun jadi mengulik lagi, sebenarnya kenapa anak-anak perlu diperkenalkan dengan jenis-jenis emosi ini?
Sampailah kami kepada bahasan tentang Inner Child. Jadi setiap kita punya Inner Child. Hal ini terbentuk melalui kejadian-kejadian yang terjadi antara usia 6 – 7 tahun. Lalu apa kaitannya dengan pengenalan emosi?
Jika anak mengenal ragam jenis emosi, maka saat ia mengalami kejadian-kejadian yang menyenangkan ataupun sebaliknya, maka mereka mampu mengenalnya sebagai sebuah emosi, yang artinya ini hanya berlaku sementara.

Lalu apa dampaknya jika anak tidak kenal dengan emosinya?
Jadi, Inner Child yang terbentuk tadi akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang psikologis anak selama mereka bertumbuh menjadi manusia dewasa. Akibatnya, ketika mereka mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan seperti lingkungan keluarga yang kurang harmonis atau kurang mendapatkan perhatian orang tua semasa kecil, maka saat dewasa bisa saja ia akan memiliki perilaku sosial yang kurang baik, atau tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada orang lain.
Sebaliknya, jika anak mendapatkan kasih sayang yang cukup, dalam artian ia mampu mengelola emosinya dengan baik, maka saat dewasa ia akan lebih memiliki perasaan empati dan welas asih kepada sesama.
Ribet ya? Iyaa. Tapi gimana untuk yang sudah terlanjur dewasa? Nah, coba kita ingat-ingat lagi kenangan masa kecil kita. Kalo dirasa perilaku kita banyak yg tidak berkesesuaian dengan banyak orang, bisa jadi malah kita yg toxic bagi orang lain. Untuk itu, segeralah cari pertolongan profesional 😊
